K3 di Era Digital: Tantangan dan Peluang

Implementasi K3 Di Era Digital: Tantangan Dan Solusi Untuk Menanganinya

 

Menghadapi tantangan keselamatan serta kesehatan di tempat kerja sudah semestinya melibatkan ahli K3 umum berpengalaman. Apalagi sektor bisnis maupun usaha kini telah memasuki era digital yang makin modern. Tanpa mengimbanginya, perusahaan bakal lebih rentan mengalami kecelakaan yang membahayakan para pekerja.

 

Mengenal tantangan K3 di era digital

Mengenal tantangan Kesehatan dan Keselamatan Kerja alias K3 menjadi tahap awal yang perlu dilakukan. Mengapa demikian? Masing-masing tantangan biasanya memerlukan penanganan yang berbeda, sehingga tak bisa Anda samarakatan.

Adapun tantangan-tantangan K3 di era digital yang dimaksud ialah:

  1. Risiko serangan siber

Salah satu materi yang kerap dibagikan dalam pelatihan K3 adalah menghadapi risiko cyberattack alias serangan siber. Kecanggihan teknologi yang disalahgunakan pelaku memudahkannya mencuri data sampai membajak sistem. Perusahaan yang tak menerapkan K3 untuk kemungkinan buruk ini bakal menghadapi kerugian besar.

  1. Gangguan akibat paparan radiasi

Pengelolaan teknologi yang kurang tepat bakal memperbesar peluang pekerja terpapar radiasi. Gangguan jangka panjangnya dapat menurunkan kualitas kesehatan, terutama pada penglihatan dan postur tubuh. Keluhan-keluhan awal yang muncul tak jarang menghambat seseorang menuntaskan pekerjaan tepat waktu.

  1. Burnout akibat workload berlebih

Konsultan K3 mengamati pula tantangan yang berdampak pada kondisi mental. Dalam hal ini, workload berlebih meningkatkan resiko seseorang terkena burnout yang dapat memperlambat tingkat produktivitasnya. Dalam hal ini, teknologi yang semestinya memudahkan pekerjaan malah bakal mengaburkan batas antara waktu kerja serta pribadi pada pekerja.

  1. Adaptasi serta skill terhadap teknologi

Gaptek alias gagap teknologi tak jarang membuat pekerja enggan mengembangkan skill. Mereka juga kesulitan beradaptasi saat perusahaan memasang perangkat elektronik atau sistem terbaru buat mengoptimalkan pekerjaan. Tantangan ini harus segera diatasi melalui pelatihan sebelum pekerja merasa tertekan serta terbebani.

  1. Distraksi IoT dan perangkat mobile

Internet of Things (IoT) serta perangkat mobile tak dipungkiri memudahkan pekerja menelusuri berbagai informasi. Namun, sejumlah ahli K3 umum menghimbau untuk memangkas time screen agar pekerjaan cepat selesai. Distraksi dari keduanya hanya memperlambat performa pekerjaan hingga menurunkan produktivitas di kantor.

  1. Ketergantungan parah pada teknologi

Tak sedikit orang yang mengalami ketergantungan pada teknologi. Kepraktisan dan kecepatan aksesnya makin membuat manusia lupa waktu. Mengandalkan teknologi tanpa memberi jeda malah menurunkan skill komunikasi secara lisan maupun tertulis. Alhasil, dinamika tim serta kolaborasi yang dibangun bakal berantakan.

  1. Sulit memantau keselamatan serta kesehatan

Tantangan satu ini dapat muncul dari kurangnya pemahaman terhadap K3 serta penguasaan teknologi yang minim. Akibatnya, pekerja kesulitan berkomunikasi saat bekerja di tempat jauh. Selain itu, mereka lebih rentan mengalami kecelakaan karena tak bisa menjangkau perusahaan atau tak mempunyai APD sesuai standar.

Solusi tantangan K3 yang dapat diterapkan   

Penerapan solusi terhadap tantangan bakal lebih mudah setelah Anda ikut pelatihan K3 yang memadai. Adapun langkah-langkah yang bisa diaplikasikan mencakup:

  1. Pengawasan dengan sensor dan IoT

IoT sebenarnya dapat menjadi penunjang dalam penerapan K3 di perusahaan. Pemantauan di lingkungan kerja secara real-time bakal mencegah berbagai kemungkinan buruk. Performanya pun bakal terasa maksimal saat menggunakan sensor-sensor khusus.

Sensor suhu serta kelembapan, gas berbahaya, hingga kebisingan menjadi priorita yang dapat digunakan buat menekan masalah di era digital.

  1. Peningkatan aksesibilitas dan efektivitas pelatihan 

Konsultan K3 profesional bakal menunjukan kemudahan aksesibilitas serta efektivitasnya. Mereka bakal membimbing pekerja menyusun laporan secara real-time memakai for maupun video. Anda pun akan mendapati kecepatan akses dokumen berkat penggunaan aplikasi mobile.

Untuk mewujudkannya, para ahli K3 tak sungkan mengembangkan pelatihan interaktif. Dengan begitu, pekerja dapat lebih mudah terjun ke era digital.

  1. Pemanfaatan AR dan VR untuk kerja

Augmented Reality alias AR menjadi jalan keluar buat memandu tim di area lapangan. Anda bisa mengenakannya untuk menganalisis risiko kesehatan serta keamanannya. Ahli K3 umum juga akan membantu Anda dalam mengaplikasikannya dalam lingkup pekerjaan.

Sementara Virtual Reality alias VR dapat dimanfaatkan buat mempelajari cara kerja berbagai alat berat, mengenali potensi bahaya, sampai menjaga keamanan operasional.

  1. Identifikasi pola serta tren dari big data

Big data dalam pelatihan K3 memudahkan Anda dalam mengidentifikasi pola maupun tren yang sebelumnya sulit buat dilihat. Pemakaian bersama analitik pun meningkatkan akurasi prediksi yang akan membantu perusahaan menentukan pencegahaan dalam situasi mendesak.

Selain itu, pemakaian big data serta analitik memungkinkan Anda menilai risiko di tempat kerja. keputusan yang kelak diambil dari analisis juga bakal menjauhkan pekerja dari kecelakaan.

Mengenali berbagai tantangan serta solusi yang diterapkan dijamin membuat perusahaan siap menghadapi era digital. Jika memungkinkan, investasikan sebagian anggaran Anda buat menyewa konsultan K3 untuk membantu dalam perencanaan maupun pelatihan khusus karyawan.

 

Scroll to Top